Wednesday, April 10, 2013

Beranda » Hamil di Usia 45, Kenapa Tidak?

Hamil di Usia 45, Kenapa Tidak?

KOMPAS.com - Apakah Anda termasuk salah seorang yang khawatir hamil di atas usia 40 tahun karena merasa tak lagi subur? Sekarang tidak perlu lagi, karena semua memungkinkan untuk terjadi.

Seperti aktris Halle Berry dan model Elaine Irwin, yang baru saja mengumumkan kehamilannya. Halle Berry, berusia 46 tahun, sementara Elaine Irwin 43 tahun. Jika dirunut lagi ke belakang, hal yang sama juga dialami Uma Thurman, Madonna, Kelly Preston, dan Tina Fey, yang semuanya melahirkan di atas usia 40 tahun.

"Saya pikir saya sudah terlalu tua untuk bisa hamil, ini mengejutkan dan hal terbaik dalam hidup saya," ujar Halle, yang tengah mengandung anak dari tunangannya saat ini, Olivier Martinez.

Banyak di antara kita beranggapan bahwa masa subur dan siap hamil itu ideal di usia 30-an, dan mulai menurun jika usia sudah masuk kepala 4. Kabar baiknya, sejumlah peneliti di Amerika mengungkapkan bahwa kemungkinan untuk hamil dan punya bayi di atas usia 40 tahun, masih sangat mungkin.

Ungkapan itu disampaikan Dr Jamie Grifo, direktur program New York University Medical Center. Dr Grifo sudah membantu banyak perempuan yang mengandung di usia 40-an, bahkan ada yang 50 tahun. Baru-baru ini ia juga menangani perempuan 46 tahun yang hamil berkat program pembekuan sel telur yang dia lakukan sewaktu usia 42 tahun. Sejumlah selebriti memang menunda waktu untuk memiliki anak, dan salah satu caranya dengan ikut program pembekuan sel telur ini.

Fertilitas atau masa subur menurun setelah usia 35 tahun. Di usia 40 tahun, kehamilan tanpa bantuan teknologi hanya berkisar 10 persen, setelah 45 turun di angka 1 persen. Namun perkembangan teknologi makin pesat dan membuat kemungkinannya jadi lebih meningkat.

Angka kelahiran di New York berkisar antara 28 persen setelah usia 40, 18 persen di usia 42, dan menurut Dr Grifo kurang dari dua persen ketika berusia di atas 44 tahun.

Menurut American Society of Reproductive Medicine, pembekuan sel telur dianggap sebagai hal yang standar, tak lagi sekadar bersifat ekperimental. Kesuburan beranjak dari di usia berapa sel itu dibekukan, bukan di saat usia hamil. Misalkan pembekuan dilakukan saat usia 35, dan kemudian hamil di usia 45 tahun, maka sebenarnya kesempatan untuk hamil adalah sama dengan saat melakukan donor. Kemungkinannya mencapai 50 persen.

Meski tidak ada jaminannya, teknologi yang pesat seperti disampaikan para ahli dengan metode pembekuan sel telur memberi kesempatan pada mereka yang meski sudah berusia di atas 40 tahun bisa hamil dan melahirkan lagi.

Bagaimana jika sekarang sudah berusia di atas 40 tahun, tapi belum pernah membekukan sel telur? Berdasarkan studi yang dilaporkan oleh The New England Journal of Medicine, donor sel telur yang diberikan pada perempuan di usia 40 kesempatan untuk memiliki bayi sama dengan saat dia berusia 20 tahun.
 
Bagaimana pun, mesti disadari juga resiko yang mungkin terjadi. Sejumlah ahli menganjurkan, agar kaum perempuan tetap membekali diri dengan pengetahuan yang banyak, dan mengikuti saran dokter misalnya diet dan menghindari stres. Dr Grifo menganjurkan agar perempuan benar-benar punya rencana yang matang jika memang ingin hamil.

Sumber: The Daily Mail

Editor :

Dini


http://female.kompas.com/read/xml/2013/04/10/13570499/Hamil.di.Usia.45..Kenapa.Tidak