T:
Saya (32) baru-baru ini divonis ada hiperplasia endometrium. Saya sudah diberi penjelasan oleh dokter tapi terus terang masih bingung, sebetulnya ini apa dan disebabkan oleh apa? Apakah dengan gangguan kesehatan ini saya bisa hamil karena saya sudah sangat merindukan kehadiran seorang anak. (Nuri-Jakarta)
J:
Hiperplasia endometrium adalah penebalan selaput lendir rahim yang sebab pastinya belum diketahui. Hiperplasia endometrium berkaitan dengan gangguan hormonal (misalnya, pemberian hormon estrogen berlebihan untuk jangka waktu lama) atau karena sel endometrium yang berubah sifat.
Setelah diketahui ada hiperplasia, ibu harus menjalani pengobatan agar hiperplasianya sembuh atau hilang. Obat yang diberikan umumnya mempunya sifat menekan pertumbuhan sel endometrium, biasanya diberikan selama tiga bulan.
Setelah pengobatan selesai, akan dilakukan kuretase ulang untuk melihat apakah hiperplasianya sudah sembuh atau masih ada. Bila terjadi perburukan, misalnya menuju ke arah kanker endometrium, maka perlu dilakukan pengangkatan rahim.
Semua tata laksana tersebut bisa dilakukan oleh dokter kandungan yang bekerja di Divisi Onkologi RS, misalnya di RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad, Jakarta.
Ibu juga perlu mengubah gaya hidup dengan menghentikan konsumsi junk-food, jangan menjadi obesitas, dan kontrol berkala secara teratur ke dokter spesialis kandungan.
(Tabloid Nakita/Dr Judi Januadi Endjun, SpOG, Subbagian Fetomaternal Departemen Obstetri dan Ginekolog FK UPN Veteran/RSPAD Gatot Subroto)
Editor :
Wawa
http://female.kompas.com/read/xml/2013/07/13/1208143/Bisa.Hamil.dengan.Hiperplasia.Endometrium.