Thursday, February 3, 2011

Beranda » Wasiat Sang Penahluk Agung

Wasiat Sang Penahluk Agung

Tak lama lagi aku akan menghadap Allah Swt. Namun, aku sama sekali tidak merasa menyesal karena aku meninggalkan pengganti sepertimu. Jadilah engkau seorang pemimpin yang adil, shalih dan penyayang. Rentangkan perlindunganmu untuk seluruh rakyatmu, tanpa kecuali. Bekerjalah engkau untuk menyebarkan Islam karena itu merupakan kewajiban para penguasa di muka bumi.

Kedepankan kepentingan agama di atas kepentingan lain apapun. Janganlah kamu lemah dan lengah untuk terus menjalaninya. Janganlah sekali-sekali engkau angkat jadi pegawaimu mereka yang tidak peduli dengan agama, yang tidak menjahui dosa besar dan yang tenggelam dalam dosa. Jauhuilah olehmu bid’ah yang merusak agama. Jahui pula mereka yang
menggodamu untuk memasukinya. Lakukan perluasan setiap jengkal tananh Islam dengan jihad. Lindungi harta Baitul Mal jangan sampai dihambur-hamburkan. Jangan sekali-kali tanganmu mengambil harta rakyatmu kecuali sesuai ketentuan Islam. Pastikan mereka yang lemah dan fakir mendapatkan jaminan kekuatan darimu dan berikanlah penghormatanmu untuk siapa yang memang berhak.

Ketahuilah sesungguhnya para ulama adalah poros kekuatan di tengah tubuh negara maka muliakanlah mereka, semanagati mereka. Bila ada dari mereka yang tinggal di tempat lain maka hadirkanlah dan hormatilah mereka, cukupilah keperluan mereka.
Berhati-hatilah, waspadalah jangan sampai engkau tertipu oleh harta benda maupun banyaknya tentara. Jangan samapai engkau jauhkan ahli syari’at dari pintumu. Jangan sampai engkau sekali-kali melakukan satu hal yang bertentangan dengan hukum Islam karena agama itulah tujuan kita, hidayah Allah adalah manhaj hidup kita dan oleh sebab itulah kita dimenangkan.

Ambillah dariku pelajaran ini. Aku hadir ke negeri ini bagaikan seekor semut yang kecil, lalu Allah memberi nikmat yang demikian besar ini maka berjalanlah seperti apa yang aku lakukan. Bekerjalah engkau untuk meninggikan agama Allah ini dan hormatilah ahlinya. Janganlah engkau menghamburkan harta negara, berfoya-foya dan menggunakannya melampaui batas yang semestinya. Sungguh itu semua adalah sebab-sebab terbesar datangnya kehancuran.

[Wasiat Muhammad Al-Fatih kepada keturunannya]