Pemimpin Umat Katolik sedunia itu menyatakan bakal mengabdikan diri seluruhnya kepada kehidupan doa. Paus Benediktus XVI tidak ingin lagi berurusan dengan sekelumit aktifitasnya yang padat di usianya yang sudah 85 tahun.
“Saya tidak ingin kembali kepada rutinitas kehidupan keseharian yang saya jalani selama ini,” kata Benediktus di hadapan lebih dari 150 ribu peziarah yang menjejali lapangan St Petrus, Vatikan, Rabu (27/2).
“Saya tidak ingin melakukan perjalanan, menggelar dan mengikuti pertemuan, resepsi, dan konferensi dan lain-lain. Saya tegaskan, saya ingin mengabdikan diri kepada kehidupan doa,” ujar Benediktus seperti dikutip dari laman kantor berita ANSA.
Namun, Benediktus menegaskan sama sekali tidak terbebani oleh tugas-tugas sebagai Paus selama ini. Mundur sebagai Paus, Benediktus berharap menerima arahan dari Tuhan untuk mengemban tugas yang barunya di kemudian hari.
Di hadapan para peziarah dan jurnalis yang menjejali audiensi terakhirnya, Paus Benediktus XVI kembali menegaskan keputusan pengunduran dirinya dilandasi pertimbangan matang dengan kebebasan penuh dalam keheningan jiwa yang dalam.
“Seluruh keputusan itu demi masa depan gereja Katolik sedunia,” kata Benediktus. Tidak lupa, ia mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan kalian para pengikutnya selama ini.
Begitulah pesan terakhir yang disampaikan Paus berdarah Jerman itu. Akhir bulan ini, Paus Benediktus XVI tidak akan lagi menjadi juru lentera di Vatikan.
Ia telah menyatakan pengunduran dirinya karena masalah kesehatan. Keputusan undur diri Paus Benediktus XVI itu mengejutkan jutaan orang di seluruh dunia pekan lalu.
Pengunduran diri tersebut mencatatkan diri Paus Benediktus XVI sebagai paus pertama yang mundur dalam hampir 600 tahun terakhir. (Citra Listya Rini/Antara/ROL)