Dalam keadaan lelah sepulang dari tempat kursus, HP saya berbunyi. Saya lihat, ada panggilan dari nomor yang terasa asing.
Saya pun menjawabnya. Kalian tahu siapa yang menelponku? Dia adalah pegawai dari Setneg Kepresidenan. Di ujung telpon, ia berbicara serius. Dia menyebutkan nama lengkap dengan namaku-ayahku-kakek-dan ayah kakekku.
"Saya Ahmad, dari bagian Pengaduan (Diwan Mazhalim) Kantor Kepresidenan. Anda yang dua bulan lalu mengadukan masalah gas elpiji melalui telpon bukan? Bagaimana, masalahnya sudah ada yang menyelesaikan belum?"
Sungguh mencengangkan, masalah gas elpiji yang hanya 50 pound Mesir (+- Rp. 75.000) saja diselesaikan.
Saya sangat bahagia dan bangga.
Sebelum menutup telponnya, staff kepresidenan tersebut mengatakan, "Jika ada masalah lagi, jangan sungkan menelpon kami ya...."
Saya sebagai warga negara biasa, sangat bahagia. Sungguh!