"Bersabarlah dan terus berjuang, perjuangan kalian saat ini masih jauh dari perjuangan Rasulullah Saw yang lebih berat dan lebih keras hinaannya, mereka bahkan menghina Allah Swt dan senantiasa memerangi Rasulullah Saw. Berhati-hatilah kalian Ikhwan, dalam pertempuran perjuangan kalian."
Sebuah pernyataan yang disiarkan pada saluran televisi Satelit sekitar 90 menit. Syaikh Omar Abdul Kafi menyatakan pernyataan tersebut atas rasa kecintaannya kepada Ikhwanul Muslimin yang merupakan kelompok Islam terbesar di Mesir dan mempunyai pandangan Wasathan (Moderat) dalam Islam, sebagaimana umat Islam di Mesir.
Menurut Syaikh Omar Abdul Kafi, Ikhwanul Muslimin telah menguasai pertahanan di Mesir selama
80 tahun dibawah pemerintahan otoriter, akan tetapi ketika tiba kesempatan untuk ikut bermain dalam perpolitikan dan ikut membangun Mesir, Ikhwanul Muslimin dikhianati dan diserang oleh beberapa pihak yang tidak menginginkan Ikhwanul Muslimin berkuasa di Mesir.
Syaikh Omar Abdul Kafi menerangkan bahwa mayoritas masyarakat Mesir telah mendukung Ikhwanul Muslimin untuk memerintah negara dan ini merupakan kehendak rakyat Mesir yang mesti dihormati. Ikhwanul Muslimin juga telah berniat sangat baik dalam merangkul beberapa fraksi yang kontra dengannya, bukan memeranginya. Namun sayang sikap Ikhwanul Muslimin ini dimonopoli dan dikhianati.
Terakhir Syaikh Omar Abdul Kafi mengatakan "Tampaknya bahwa asumsi Ikhwanul Muslimin yang mencoba untuk menangani dengan cara yang baik serta berusaha untuk menghargai seluruh elemen guna menjaga kehancuran Mesir selama beberapa tahun terakhir, ternyata tidak berbuah dengan baik, malah dalam politik Mesir bahwa niat baik tidak berlaku dalam dunia politik. Seandainya Ikhwanul Muslimin ingin menguasai negara dengan cara kekerasan, tentu tidak sulit untuk melakukannya. Tetapi keindahan akhlaq Ikhwan yang senantiasa bersabar dalam berbagai cobaan merupakan buah yang menghasilkan kenikmatan perjuangan hingga akhirnya mampu langkah demi langkah mewujudkan impiannya, sebuah impian yang diinginkan oleh seluruh anggota Ikhwanul Muslimin."
http://www.suaranews.com