Thursday, February 3, 2011

Beranda » Hamas Unggul Gunakan Sarana Media Baru Selama Agresi Gaza

Hamas Unggul Gunakan Sarana Media Baru Selama Agresi Gaza

Pakar Palestina di bidang media menegaskan bahwa aktivitas gerakan Hamas dan pendukung perlawanan Palestina berhasil memanfaatkan berbagai bentuk sosial media untuk kepentingan isu mereka dalam perang di gaza, dengan membentuk group-group yang mendukung dan memanfaatkan group-group sebelumnya untuk menggalang sikap perlawanan dan menghadapi klaim-klaim penjajah Israel. 
Dr. Amin Abu Wirdah dalam pernyataan kepada kantor berita Arab “quds press” mengatakan, tumpahnya informasi dan kabar dari sikap Palestina begitu deras dan menggunakan kalimat dan gambar serta video. Mereka juga sukses dalam menggunakan bahasa-bahasa asing.

Abu Wirdah menyatakan bahwa keunggulan yang nampak adalah besarnya optimisme partisipasi postingan di jaringan sosial media hingga di laman-laman jurubicara militer Zionis Israel dan keunggulan ini diakui Israel dan tim media elektroniknya.

Abu Wirdah mengingatkan bahwa penggunaan jaringan sosial media begitu sistematis. Di mana jaringan-jaringan tersebut berubah menjadi kantor berita sebagai jaringan yang memiliki banyak pengunjung. Di samping kesinambungan kerja sepanjang waktu siang dan malam, yang menunjukkan keunggulan atas laman-laman Israel yang memang terbatas pada kerja pegawai.

Peneliti Palestina ini menegaskan, para aktivis Palestina memanfaatkan penyebaran bentuk-bentuk jaringan sosial media di tengah kalangan luas di masyarakat Palestina (di laman facebook dan twiter) untuk menyediakan dukungan bagu pendukung kampanye. Dia mengingatkan bahwa langkah para aktivis yang bersandar pada berita yang jujur baik berkaitan dengan korban, target maupun tembakan roket telah memberi kekuatan obyektif di laman-laman mereka.

Sebelumnya studi Israel yang diterbitkan surat kabar Zionis Ha’aretz menjelaskan bahwa para aktivis gerakan Hamas di sosial media selama agresi militer Israel ke Jalur Gaza, telah lebih berhasil dan lebih sukses dibandingkan dengan militer Zionis Israel.