Tuesday, February 22, 2011

Beranda » FIRAUN ATAU RAJA ?

FIRAUN ATAU RAJA ?

Nabi Musa as bukanlah satu satunya Nabi yang hidup di Negeri Mesir dalam sejarah Mesir kuno.Nabi Yusuf as juga pernah hidup di Mesir jauh sebelum Nabi Musa as.
Kita menghadapi fakta menarik ketika kita membaca kisah dalam Al Quran tentang Nabi Musa as dan Nabi Yusuf as.ketika menceritakan tentang Nabi Yusuf,Al Quran menyebut penguasa Mesir saat itu sebagai Raja (Malik artinya Raja).
Dan Raja berkata”bawalah Yusuf kepadaKu, 
agar Aku memilih dia sebagai orang yang dekat kepadaku. 
(Surah Yusuf ayat 54)

Tetapi sebaliknya,ketika menyebut gelar penguasa Mesir pada masa Nabi Musa as,Al Quran menyebutnya “Firaun”.


Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Musa Sembilan buah Mujizat yang nyata.maka tanyakanlah kepada bani Israil,tatkala Musa datang kepada mereka,lalu Firaun berkata padanya”sesungguhnya aku sangka kamu,hai Musa,seorang yang kena sihir.

(Surah Al Israa,ayat 101)

Catatan sejarah yang masih ada hingga hari ini menyingkapkan alasan mengapa ada perbedaan dalam penyebutan istilah penguasa Mesir tersebut.kata Firaun sebenarnya berasal dari istilah yang ditujukan kepada istana kerajaan pada masa Mesir kuno.sementara penguasa dari Dinasti sebelumnya tidak menggunakan istilah itu.penggunaan istilah Firaun sendiri tidak digunakan hingga munculnya era”kerajaan baru”dalam sejarah Mesir.periode ini dimulai pada Dinasti ke 18.(1539 – 1292 SM) hingga Dinasti ke 20 (945 – 730 SM) istilah tersebut digunakan sebagai bentuk penghormatan dari rakyat yang kemudian nama itu menjadi gelar.
Disinilah bukti keajaiban Al Quran terlihat.Nabi Yusuf tinggal pada masa kerajaan lama (Old Kingdom) itulah sebabnya Al Quran menggunakan istilah Raja untuk penguasa Mesir dan bukannya Firaun.karena pada masa itu penguasa Mesir berasal dari suku Hyksos dari Asia yang menyebut pimpinannya dengan sebutan Raja.sedangkan Nabi Musa hidup pada masa kerajaan baru (New Kingdom) yang mana penguasa Mesir masa itu adalah orang asli Mesir yang disebut dengan julukan Firaun.
(Firaun sendiri bukanlah namanya,melainkan gelarnya (sebutan) ada beberapa orang penguasa Mesir sebelumnya yang mendapat julukan Firaun.)
Pengetahuan mengenai hal ini tidak diketahui manusia hingga awal abad 19.yaitu ketika tulisan Hierogliph berhasil di terjemahkan oleh seorang ilmuwan dari Perancis.(Jean Francois Champollion).
Berkaitan dengan ini,banyak non muslim yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad saw,menjiplak dari sumber sumber Kristen dan Yahudi.,dan di dalam sumber sumber tersebut,nama Firaun di sebut dengan nama Pharaoh.walaupun ada tuduhan seperti itu,kaum Muslim tetap menggunakan istilah Firaun.(dengan’n) dan bukan Pharaoh.
Dan sebagaimana kita ketahui,tulisan tulisan dari Herodotus,pakar sejarah Yunani kuno,hingga hari ini masih bisa ditemukan.dan Herodotus menyebutkan bahwa sebutan untuk penguasa Mesir pada jamannya dan jaman ratusan tahun sebelumnya adalah Firaun.(bukan Pharaoh)
Pastinya adalah seseorang harus memiliki pengetahuan yang mendalam megenai sejarah bangsa Mesir untuk bisa membuat perbedaan tersebut.walaupun,sejarah Mesir kuno telah dilupakan orang pada abad ke 4,pada saat tulisan Hierogliph sudah tidak bisa dipahami lagi.dan kemudian ditemukan lagi pada sekitar abad ke 19.namun begitu,tidak ada pengetahuan yang mendalam tentang Mesir kuno pada saat Al Quran diturunkan.bahkan keberadaan Mummi dan informasi lainnya terkait Firaun sendiri baru diketahui pada awal abad 19.