Thursday, February 3, 2011

Beranda » Bocah Gaza Bukan Anak Indonesia

Bocah Gaza Bukan Anak Indonesia


Lihatlah Indonesia, tengoklah mal (plaza) di hari Sabtu dan Minggu. Ramai!! Ya… para ibu-ibu sibuk shooping dan anak-anaknya ‘parkir’ memuaskan syahwat permainan di arena game zone yang tersebar nyaris seluruh mal di Indonesia. Pulang ke rumah, seperangkat play station generasi terbaru sudah menunggu. Nyaris, waktu libur mereka dihabiskan dengan memainkan game. Tak terhitung lagi, jumlah anak Indonesia yang lihai dan kecanduan.
Di belahan bumi yang lain, anak-anak Palestina di Gaza setiap hari menangis karena kehilangan ibu atau ayahnya, bahkan saudaranya. Tak cukup hanya itu, darah menjadi pemandangan sehari-hari yang akrab di masa kanak-kanak mereka. Ya…anak-anak
Palestina bukan anak-anak Indonesia. Ketika bocah Indonesia asyik main perang-perangan di play station, anak Palestina perang beneran bersenjatakan ketapel, batu dan apa saja melawan kebiadaban tentara Zionis Israel.
Anak Indonesia pintar menyanyikan lagu Ungu, Peterpan, Armada Goliath atau Nidji, anak-anak Palestina meneriakkan Mars Jihad. Tak bisa pungkiri, inilah anak-anak paling tangguh di dunia. Saat anak-anak lain bisa bermanja-manja dan memuaskan masa kanak-kanaknya dengan leluasa, anak-anak Palestina harus berjuang fisik dan ikut diberondong peluru, meriam dan rudal-rudal Israel. Tapi mereka tetap tegar!

Usai Ramadhan 1429 Hijriah lalu, Khaled Meshal, pemimpin Hamas, mewisuda sekitar 3.500 anak-anak Palestina yang sudah hafidz Alquran . Anak-anak yang sudah hafal 30 juz Alquran inilah sumber ketakutan Zionis Israel. Di usai sedini itu mereka sudah menguasai Alquran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?.
Gaza memang diblokade dari segala arah, tapi semangat anak-anak Palestina layak dijadikan panutan. Mereka terus berinteraksi dengan al Quran dan terbukti, penghafal Quran dunia tingkat anak-anak didominasi anak-anak Palestina, khususnya di Gaza. Tak ada waktu santai apalagi main play station.
Bagi Israel, anak Palestina ibarat Musa kecil  di mata Fir’aun. Zionis Israel meyakini, anak-anak Palestina adalah bibit-bibit Mujahid yang kelak bakal menggoncangkan kekuasaan Israel. Karena itu, mereka harus dibinasakan.