Friday, January 16, 2009

Beranda » Pria Lebih Mudah Langsing

Pria Lebih Mudah Langsing

Pria Lebih Mudah Langsing - Dalam beberapa tahun terakhir, atlet perempuan mencatat kemajuan pesat dalam cabang atletik, namun sampai saat ini belum pernah menyamai catatan rekor yang diciptakan olahragawan pria.

Barangkali tidak akan pernah menyamai apalagi melebihi. Karena secara fisik, pria memiliki lebih besar dan lebih banyak otot serta persediaan hormon testosteron dibanding perempuan.

Penelitian terbaru bahkan menyebutkan perbedaan itu bukan hanya dari cadangan energi dan hormon semata melainkan dari proses metabolisme, fungsi paru-paru dan faktor lain yang terjadi selama olahraga.

Karena itu, desain latihan berdasarkan jender menjadi hal mutlak diperlukan. Sampai 15 tahun lalu sebagian besar pencarian metode latihan terbaik difokuskan pada pria dengan asumsi cara yang sama berlaku pada perempuan. Namun kemudian penelitian diarahkan pada perbedaan jender.

Menurut Danielle Day, asisten profesor pada Universitas od New England, Maine, Amerika Serikat, penelitian itu memberikan hasil yang mengejutkan. Salah satunya pada metode menurunkan berat badan.

Tubuh pria memberikan respon cepat, sementara metabolisme perempuan lebih lambat dan suka 'menggantung' lemak. Alhasil dengan pola latihan yang sama si pria cepat langsing, si perempuan tetap gemuk.

Menariknya, pada porsi olahraga yang sama sebenarnya perempuan membakar lemak lebih banyak. Namun, sepertinya hormon estrogen memainkan peran penting pada saat pengaturan bahan bakar selama olahraga.

Pada kondisi yang berbeda pria lebih cepat kelaparan daripada perempuan, bahkan yang tengah punya bayi sekalipun.

Penelitian ini pula mengkonter anggapan lama bahwa olahraga berkecepatan tinggi dan lama tidak baik untuk kaum hawa. Hingga pada Olimpiade 1984, perempuan diperbolehkan mengikuti lari marathon.

Perempuan sebenarnya cocok mengikuti olahraga sejenis marathon karena membakar lebih banyak lemak, sumber energi yang bertahan lebih lama dibanding karbohidrat.

Konsumsi karbohidrat lebih banyak sebelum berolahraga tampaknya tidak berlaku untuk perempuan karena hanya dibakar lebih sedikit dibanding pada tubuh lelaki.

Dengan demikian disimpulkan, perempuan butuh olahraga lebih banyak dibanding pria jika ingin menurunkan berat badan. Sebaiknya melakukan variasi seperti hiking, berenang, aerobik high-impact.

Perempuan memiliki ukuran jantung lebih kecil dibanding pria dengan demikian lebih sedikit output kardiak selama berolahraga. Estrogen membantu melindungi serangan jantung namun jika terkena, kondisinya lebih parah dibanding pria karena lebih banyak jaringan dalam jantung yang rusak.

Perbedaan lain adalah kapasitas paru-paru, milik pria lebih besar. Dengan kata lain wanita perlu bernafas lebih banyak mengisi paru-paru dengan oksigen. Karena itu jika perempuan dan pria mendapat porsi olahraga yang sama, rasa capeknya berlipat ganda.

Atlet Olimpiade mungkin tidak akan memecahkan rekor juara pria namun olahraga yang teratur akan tercatat baik untuk kesehatan, apakah itu pria ataupun perempuan. (sumber)