Ditambahkannya, untuk tahun 2010 ini, kerajinan Gerabah Banyumulek selain diminati Amerika Serikat, juga digemari warga Eropa dan sejumlah Negara tetangga di Asia, seperti China.
Kerajinan Gerabah Banyumulek ini, bahkan membuat nama NTB terenal hingga internasional. Hal ini, tentu akan semakin memperkuat promosi Visit Lombok-Sumbawa 2012 mendatang, yang mengharapkan hadirnya sejuta wisata di NTB pada tahun 2012 mendatang.
Hanya saja, para pengusaha pengerajin Gerabah ini masih mengeluhkan masih rendahnya SDM para pekerja, tentu hal ini akan berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas kerajinan itu sendiri.
Jika berbicara SDM, tentu masih kalah dengan daerah lain, seperti Pulau Jawa. Untuk itu, pemerintah diharapkan untuk terus berperan aktif dalam meningkatkan SDM pada masyarakat pengerajin melalu pelatihan dan lainnya yang sifatnya meningkatkan skill masyarakat pengrajin.
Dikeluhkan Nurul Aimin, selain kurangnya masyarakat dalam hal keahlian, juga diikuti pula dengan kurangnya kemampuan masyarakat pengrajin dalam kemampuan berbahasa, terutama Bahsa Inggris. Hal ini juga akan berdampak negative terhadap jumlah kunjungan dan minat wisatawan asing.
Di samping itu juga, para pengusaha Gerabah Banyumulek masih mengeluhkan akan sulitnya melakukan eksport. Sebab, hingga kini mereka masih ketergantungan pada Provinsi Bali. Hal inilah yang masih menjadi dilema bagi pengusaha gerabah disamping cost yang mereka dikeluarkan untuk biaya pengiriman sangat besar. (sumber)