Meskipun bukan usaha yang mudah, namun kata seorang peneliti budaya, Edi Sedyawati, kesenian daerah memang sangat membutuhkan pembelaan dari pihak-pihak terkait. Hal itu juga harus diletakkan dalam target utama setiap program yang akan dilakukan.
"Kesenian daerah perlu diberi ruang gerak yang luas dalam penyajiannya agar dapat leluasa dalam berekspresi untuk menciptakan keindahan seni demi menarik perhatian konsumen," katanya dalam sarasehan dan curah pendapat pelestarian seni tradisional-MenkoKesra, Jakarta, Selasa (21/7).
Menurutnya, kesenian daerah semakin jauh diminati konsumen, jika dibanding dengan kesenian-kesenian asing. Ia mencontohkan banyaknya sinetron serta tayangan-tayangan lain di media yang jauh dari budaya masyarakat Indonesia.
Ia mengatakan, industri budaya perlu diarahkan secara tegas dan serius untuk menangani proyek-proyek kesenian daerah agar mampu "menjual" seni tradisional dan semakin digemari masyarakat. Hal yang tidak kalah penting, lanjutnya, adalah berkaitan dengan penyebaran informasi tentang kelebihan kesenian daerah terhadap konsumen.
Pengenalan terhadap berbagai ragam seni daerah harus disebarluaskan jangan hanya di satu tempat yaitu asal kesenian itu muncul, tapi juga di seluruh penjuru tanah air agar masyarakat dapat lebih mengenal seni-seni budaya yang ada di seluruh negeri. (sumber)