Sunday, January 4, 2009

Beranda » Tips Memilih Bunga Segar dari Toko Bunga

Tips Memilih Bunga Segar dari Toko Bunga

Tips Memilih Bunga Segar dari Toko Bunga - Bunga sebagai tumbuhan yang tumbuh disekitar halaman rumah atau di kebun pembibitan sering membuat kita terpesona karena keindahan warna alamainya atau karena bunga membawa aroma yang sangat khas.

Salah satu contoh bunga Lavender dari toko bunga dengan bau yang khusus dipercaya sebagian orang dapat mengusir nyamuk atau bunga Sedap malam dari bunga dengan rangkain aroma yang alami membuat seisi raungan serasa nyaman.

Untuk bunga Melati dari toko bunga Jakarta sangat cocok sekali apabila berada di taman yang membuat area taman menjadi “wangi” alami. Warna pada bunga di toko bunga juga mempunyai nilai tertentu warna kuning putih melambangkan kesucian, werna kuning melambangkan kehangatan dan merah warna yang ceria.

Tips memilih bunga segar dari toko bunga:

1. Cermati bagian bawah batang bunga di toko. Pilih bunga di toko yang bersih bagian bawah batangnya. Jika bagian ini sudah lembek atau berbau, berarti sudah tersimpan lebih 24 jam di luar ruang pendingin.

2. Untuk bunga yang disimpan di dalam ruang pendingin di toko bunga, ujung batangnya biasanya bersih. Namun kita tetap bisa menerka usianya dengan memeriksa kekuatan batangnya. Pilih batang yang masih keras.

3. Beli bunga yang masih kuncup di toko bunga. Bunga yang telah mekar pertanda usianya sudah tinggal sedikit.

4. Sebaiknya beli bunga dalam keadaan mahkota bunga masih tertutup cone kertas atau plastik sehingga mahkota bunganya terlindung.

5. Jika jarak tempuh antara toko bunga dan rumah Anda cukup jauh, siapkan wadah berisi air sebagai tempat bunga guna mencegah kekeringan.

6. Sebelum memasukkan bunga dalam wadah, pertama-tama bersihkan batang dari daun dan duri.

7. Bersihkan juga bagian bawah batang dari lendir dan kotoran yang dapat mencemari air.

8. Saat memasukkan bunga, jangan sampai ada daun yang terendam dalam air di dalam wadah. Proses pemasakan makanan yang dilakukan oleh daun mempunyai residu berupa karbondioksida (CO2). Bila karbondioksida tersekap dalam air dan diserap oleh tanaman kembali, tentu saja akan merusak tanaman. (sumber)