Ketika buku rapor yang dibagikan oleh guru di sekolah menunjukkan angka yang bagus atau ketika berulang tahun, boneka lucu kerap menjadi hadiah seperti boneka hello kitty, boneka doraemon, atau boneka winnie the pooh yang sangat tepat bagi anak wanita karena semua anak-anak menyukainya. Wajah boneka tidak jarang sangat menyerupai manusia sehingga anak-anak sering menjadikannya sebagai teman.
Demikian dekatnya boneka dengan dunia anak-anak, sehingga tampaknya mereka tidak dapat dipisahkan barang sekejap. Lihat saja, anak-anak sering menjadikan boneka sebagai teman bermainnya dan bahkan selalu setia di samping tempat tidurnya. Hal ini tidak hanya terjadi pada anak-anak, tetapi juga pada sebagian orang dewasa.
Boneka yang dijual di toko-toko mainan sangat beragam. Bentuknya ada yang seperti manusia, ada pula yang menyerupai binatang seperti hello kitty dan winnie the pooh. Bahannya pun bermacam-macam. Ada yang jual boneka dibuat dari kayu, dari kapas, dari kertas, dari kain, dari plastik atau dari bahan lain. Saat ini, boneka dijual boneka dan dapat dijumpai dengan mudah di toko-toko mainan atau toko lainnya, karena memang boneka berfungsi untuk mainan dan bermacam-macam variannya. Tetapi tahukah kalian bahwa zaman dahulu boneka tidak untuk bermain?
Ahli sejarah sepakat bahwa boneka telah ditemukan sejak zaman dahulu, kira-kira 3.000 tahun sebelum masehi. Ketika itu orang-orang Mesir dan Cina diketahui telah membut boneka dengan bentuk yang sederhana. Bahan yang digunakan adalah kayu, tanah liat, atau tulang binatang. Boneka yang lebih indah dibuat dari lilin dan gading gajah! Boneka yang dibuat saat itu bukan untuk mainan anak-anak tetapi digunakan untuk keperluan keagamaan atau upacara adat yang sangat resmi.
Tidak ada seorang anak pun yang membayangkan akan bermain dengan boneka-boneka ini. Bentuknya sangat berbeda dengan boneka yang banyak dijumpai saat ini. Dulu, bentuk boneka umumnya tidak menarik, kalau tidak bisa dikatakan menyeramkan, sehingga anak-anak tidak ingin memilikinya. Boneka tersebut sangat kaku dan tidak digerak-gerakkan.
Boneka dengan lengan dan kaki yang dapat digerakkan dibuat pertama kalinya pada 600 tahun sebelum masehi. Pada abad 5-15, boneka masih tetap digunakan untuk keperluan ritual dan keagamaan. Boneka sebagai mainan anak-anak dibuat secara massal pertama kali pada abad 15 di Kota Nuremberg, Augsburg, and Sonneberg, Jerman. Boneka tersebut dibuat dari tanah liat, kayu, dan lilin serta diberi pakaian yang menggambarkan wanita Jerman saat itu.
Pada waktu yang hampir bersamaan, pabrik pembuat boneka di Inggris, Prancis, Itali, dan Belanda membuat boneka yang sama dengan pakaian khas daerah setempat. Boneka dari masing-masing negara ini banyak dijual untuk dijadikan cindera mata. Menginjak abad 16, pabrik boneka di Belanda membuat mata boneka dari gelas dan dapat digerakkan sehingga boneka tampak menjadi lebih hidup.
Tahun 1675, pabrik yang lain melengkapi boneka dengan rambut sehingga bentuknya sama dengan boneka yang banyak dijumpai saat ini. Pada tahun 1710, sebuah pabrik boneka bahkan membuat boneka yang dapat menangis, disusul dengan dibuatnya boneka yang dapat berjalan pada tahun 1735.
Di akhir Perang Dunia I, Amerika tercatat sebagai negara penghasil boneka terbesar di dunia. Di antara tahun 1925 dan Perang Dunia II, pabrik pembuatan boneka membuat boneka menjadi lebih menarik, lebih menyerupai benda yang ditirunya. Boneka buatan pabrik dilengkapi dengan mata yang dapat mengedip lengkap dengan bulu matanya, dapat membuka mulut sehingga terlihat deretan giginya yang rapi, atau boneka yang dapat makan dan minum sendiri.
Boneka-boneka ini dijual dengan harga sangat terjangkau dan sangat mudah perawatannya dan sangat mudah menjumpai toko yang menjual boneka lucu. Dengan makin majunya peralatan di pabrik, pembuatan boneka dapat dilakukan dengan sangat mudah dan bentuk atau warnanya bervariasi sehingga lebih menarik. (sumber)