Meminjam kata-kata bijaksana seorang penyelam senior asal Florida, Arthur Hamilton yang mengatakan; “Anda belum ‘melihat dunia’ apabila anda belum pernah menyelam di dasar laut.” Barangkali ada yang tertarik untuk belajar menyelam, ada beberapa hal yang menghalangi orang kursus menyelam.
Pilek
Jangan pernah mencoba scuba diving kalau sedang pilek. Pada saat pilek Anda tidak akan mungkin melakukan teknik menyelam menyesuaikan tekanan gendang telinga dan tekanan bawah air (ear equalization). Akibatnya telinga Anda akan sakit bukan main, bak ditusuk pasak kayu. Tidak jarang, telinga Anda berdarah karenanya. Tidak bedanya dengan saat Anda naik pesawat terbang. Ketika pesawat sedang take off atau sedang mendarat, jika Anda tidak melakukan ear equalization, sama lah sakitnya jika Anda tidak melakukan ear equalization pada saat kursus menyelam.
Saluran Eustasius sempit
Hal yang sama menyakitkan, jika saluran eustasius Anda (antara telinga dan hidung) kebetulan sempit. Anda akan mengalami kesulitan melakukan ear equalization, dan sulit atau mustahil belajar diving. Pilek ... gampang, tinggal tunggu fisik sehat, nanti sembuh sendiri. Lha kalau yang satu ini? Jangan khawatir, datang saja ke dokter THT yang sering menangani kasus penyelam (misalnya dokter-dokter THT di RS Angkatan Laut), dijamin Anda mendapatkan treatment yang tepat, dan dalam waktu tidak lama, akan dapat menikmati penyelaman Anda.
Vertigo
Terus terang saya kurang banyak membaca tentang vertigo. Namun jika kita akan menggunakan jasa sebuah diving operation, biasanya kita diberi selembar formulir untuk diisi. Ini merupakan safety procedure, biasanya pertanyaannya banyak yang berhubungan dengan masalah kesehatan. Salah satunya adalah apakah Anda penderita vertigo. Bahayanya? Tidak dapat menentukan arah mana permukaan air laut itu.
Black-out juga sangat membahayakan seorang penyelam. Namun saya kurang mengetahui apakah vertigo itu benar-benar menghalangi seorang untuk belajar menyelam, ataukah hanya mengharuskan dive master untuk memperhatikan Anda, lebih daripada penyelam lainnya, jika di dalam air nanti.
Back pain
Back pain seringkali diasosiasikan sebagai akibat sering membawa barang yang berat-berat. Bagaimana dengan kegiatan teknik menyelam yang mengharuskan kita memanggul beban 13 kg saat kering dan 20 kg saat basah di punggung kita . Maaf, ini hanya perkiraan berat untuk yang berat badannya di bawah 50 kg, di atas itu, besi pemberatnya ditambah 2-3 kg lagi.
Back pain menurut banyak penggemar selam dan profesional scuba diving, tidak menghalangi seseorang untuk menyelam. Penderita back pain tentu saja diharapkan tidak mencoba mengangkat peralatan selam di darat, minta orang lain yang membawakannya. Peralatan selam juga tidak dipakai di darat / atas air. Jadi peralatannya dicemplungkan dulu ke air, dan dipakai oleh penyelam di permukaan air. (sumber)