Cara Menentukan Masa Subur
Sebetulnya tidaklah sulit untuk menentukan masa subur, Anda hanya memerlukan kesabaran serta kecermatan agar bisa mendapatkan hasil yang akurat. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menentukan masa subur secara tepat. Di antaranya adalah:
1. Siklus menstruasi
Titik puncak kesuburan terjadi pada hari ke 14 sebelum masa menstruasi berikutnya. Tetapi tanggal menstruasi berikutnya seringkali tidak pasti. Biasanya diambil perkiraan masa subur 3 - 5 hari sebelum dan sesudah hari ke 14 tersebut.
2. Memeriksa getah lendir serviks (mukus)
Cara ini juga bisa dilakukan sendiri di rumah. Namun harus dilakukan setiap hari agar hasilnya akurat. Pada masa subur terjadi perubahan cairan serviks, menjadi bersifat spinbarkeit, yaitu lentur, tidak terputus jika dipegang, dan lengket seperti agar-agar. Kalau mau lebih pasti, lendir ini bisa diperiksa ahli pada objek gelas dibawah mikroskop. Lendir yang terjadi pada masa subur, akan terlihat berbentuk seperti daun pakis.
3. Mengukur suhu tubuh basal
Saat ovulasi, sel telur dikeluar dari kantung yang matang. Selanjutnya, tempat asal sel telur tadi (korpus luteum) memproduksi hormon progesteron yang bertugas menyiapkan jaringan dalam rahim untuk menerima sel telur yang telah dibuahi. Nah, terbentuknya progesteron inilah yang mengakibatkan kenaikan suhu tubuh.
Suhu normal tubuh biasanya 35,5 - 36 derajat Celcius. Pada waktu ovulasi (masa subur) suhu tubuh akan turun dan naik hingga mencapai 37-38 derajat Celcius, dan tidak akan kembali pada suhu 35 derajat. Pada waktu perubahan itulah terjadi masa subur. Suhu tubuh yang tinggi ini akan terjadi selama 3 - 4 hari. Kemudian akan turun kembali sekitar 2 derajat karena produksi progesteron menurun, sehingga suhu tubuh pun turun. Dan akhirnya kembali pada suhu tubuh normal.
Pengukuran harus dilakukan pada pagi hari sebelum Anda melakukan aktivitas apapun. Kerjakan setiap hari pada jam yang sama selama tiga bulan. Gunakan termometer yang dimasukkan ke dalam mulut (bukan yang dijepit di ketiak). Letakkan termometer di bawah lidah selama 5-6 menit. Tutup mulut selama pengukuran berlangsung. Catatlah perubahan suhu yang terjadi setiap hari. Jangan lupa untuk menghubungkan catatan hari ini dengan hari-hari berikutnya, sehingga membentuk kurva.
4. Melalui pemeriksaan USG
Cara ini paling cocok dilakukan bagi Anda yang memilki siklus menstruasi tidak teratur. Biasanya dilakukan secara berturut-turut selama 2 hingga 3 hari untuk melihat kelenjar telur, perkembangan terjadinya sel telur sampai sel telur tersebut matang dan hendak keluar (ovulasi). Nah, jika sudah diperoleh saat terjadinya ovulasi, segera dilakukan pencatatan pada hari ke berapa masa subur itu terjadi, dihitung dari hari pertama menstruasi. (sumber)