KOMPAS.com – Sewaktu menikah dulu, usia Sigi Wimala cukup tergolong masih muda, namun ia mantap menetapkan hati untuk menikah di usia muda. Kini, di usianya yang ke 30 tahun, ia melewati banyak fase kehidupan setelah melahirkan anak pertamanya.
Baginya, transisi dari seorang wanita menjadi seorang ibu merupakan hal yang berat. Karena, selain bertanggung jawab pada diri sendiri, ia juga harus berkomitmen mengurus suami dan anaknya.
"Transisinya lumayan drastis dan hebat sih. Semua perempuan pasti mengalaminya, apalagi mereka yang juga punya karir, di mana harus tetap ngurus keluarga dan pekerjaan. Aku salut," ujarnya saat bertemu beberapa waktu lalu.
Perubahan yang ia rasakan setelah menjadi seorang Ibu, yakni ia jadi lebih sering menghabiskan waktunya di rumah. Selain jadi irit, ia bisa meluangkan banyak waktu bersama keluarga dan membentuk anaknya.
"Jadi nggak konsumtif sekarang, udah jadi anak rumahan, pekerjaan juga dilakukan dari rumah. Selain itu, jadi anak rumahan juga nggak menyumbang polusi ke kota, karena kita jadi lebih hemat bensin," ujar ibu dari Maxim ini seraya tertawa.
Meski lebih banyak menghabiskan banyak waktu di rumah, Sigi merasa lebih tenang secara emosional. Pasalnya, ia tidak jadi banyak tahu mengenai apa yang terjadi di luar sana, dan membuatnya merasa bahagia.
Selain itu, lingkungan juga membentuk agar dirinya lebih fokus kepada keluarga dan itulah yang dirasakannya sekarang ini.
Penulis :
K. Wahyu Utami
Editor :
D. Syafrina Syaaf
http://female.kompas.com/read/xml/2013/10/14/2203195/Karena.Anak.Sigi.Wimala.Mengaku.tak.Lagi.Konsumtif
