Sebelumnya, wanita tidak bisa mengenakan jilbab ketika terlibat dalam olahraga profesional dan tidak akan mendapatkan lisensi untuk ikut dalam kegiatan olahraga profesional tanpa melepas jilbab ketika foto diperlukan. Sesuai dengan peraturan baru, para atlit wanita akan diperbolehkan mengenakan jilbab saat pertandingan olahraga profesional di Turki seta di foto lisensi mereka.
Larangan atlet wanita mengenakan jilbab telah diberlakukan sejak tahun 1982.
Langkah ini dilakukan setelah adanya persetujuan penggunaan jilbab oleh Dewan Asosiasi Sepakbola Internasional (IFAB), badan pengatur sepak bola Turki, pada 5 Juli lalu. Akibat larangan penggunaan jilbab, banyak pemain bola wanita muslim berjilbab tidak bisa bermain karena adanya aturan tersebut.
IFAB sendiri dengan suara bulat telah mencabut larangan itu dan setuju untuk menulis ulang aturan setelah mempelajari laporan yang disampaikan oleh petugas medis FIFA. “Keselamatan dan kesehatan terkait isu jilbab telah dihapus dan disetujui bahwa pemain dapat menggunakan jilbab,” kata Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke Reuters.
Tahun lalu, tim sepak bola wanita dari Iran dilarang dari bertanding pada putaran kedua kualifikasi Olimpiade 2012 melawan Yordania karena mereka menolak untuk melepas jilbab mereka.
Olahraga lain, seperti rugby dan taekwondo, sudah memungkinkan penggunaan jilbab.(islampos)