Pada umumnya orang menghasilkan suatu karya dari hal-hal yang tidak disengaja atau tidak terpikirkan sebelumnya. Warna Respati, salah seorang warga desa Ciparagejaya yang berprofesi sebagai nelayan memulai usaha sampingannya dengan membuat Miniatur Kapal penangkap ikan khas Ciparagejaya sejak delapan tahun silam. Disela-sela kesibukannya menangkap ikan, respati menyempatkan waktunya untuk mengolah gelondongan kayu berdiameter 20 cm menjadi sebuah maket Kerajinan Miniatur Kapal yang bernilai seni.
Ada banyak nelayan lain yang menaruh minat dalam kegiatan membuat Kerajinan Miniatur Kapal, sebut saja Pak Kartono yang tinggal bersebelahan dengan Tempat Pelelangan Ikan KUD Mina Mandiri “Singaperbangsa” dan ada juga pak Nakim. Menurut catatan kami ada sekitar delapan orang yang memiliki keahlian dalam membuat Kerajinan Miniatur kapal. Sehingga dengan potensi yang ada keterampilan tersebut dapat pula ditularkan kepada nelayan-nelayan lain yang berminat menggeluti bidang tersebut.
Menurut Respati yang tinggal di river-side alias di pinggir kali Ciparage, “awalnya sih iseng-iseng aja, tapi pas ada teman dari luar kabupaten main ke rumah dan lihat karya saya dia tertarik dan langsung pesan”, “dari informasi teman ternyata banyak yang minat memiliki Kerajinan Miniatur kapal dari Ciparagejaya dan sampai sekarang saya membuatkan untuk beberapa pesanan” sambil menunjukkan dua buah miniatur kapal pesanan dari garut dan pekalongan.
Berdasarkan penuturan bapak yang pernah memiliki bengkel las ini, “pengerjaan satu unit Miniatur kapal bisa mencapai 15-30 hari tergantung ukuran dan tingkat kesulitannya. Untuk pasokan bahan didapat dari lingkungan sekitar desa”. “sedangkan harga Jual Miniatur Kapal per unit-nya adalah 350.000-500.000 rupiah” tambahnya.
Pekerjaan ini bisa dikatakan pekerjaan sampingan yang dilakukan setelah nelayan pulang dari melaut, pekerjaan biasa dimulai siang sampai sore karena mereka biasa berangkat melaut mulai dini hari pukul 03.00 pagi dan kembali pukul 11.00 pagi sehingga banyak waktu kosong yang biasa digunakan.
Kegiatan ini terasa sangat penting disaat tidak melaut karena cuaca kurang bersahabat seperti musim barat lalu. Ia menuturkan, “penghasilan keluarga dapat ditopang dari kegiatan membuat Miniatur Kapal disaat kami tidak menangkap ikan karena ombaknya terlalu tinggi, lagi pula ada perintah larangan berlayar dari syahbandar sini jika lagi musim barat”.
Beragam jenis kapal nelayan dapat dibuat oleh pengrajin dari Ciparagejaya ini, apalagi mereka dapat membuatkan Miniatur kapal sesuai pesanan atau hanya dengan melihat gambarnya saja. Target para pengrajin itu supaya karyanya dapat dihargai dan dinikmati oleh khalayak ramai. Salah satu upayanya dengan mempromosikan karya-karya tersebut di Galeri Kabupaten Karawang. (sumber)