Tuesday, September 24, 2013

Intepretasi Kain Ikat India Didiet Maulana

KOMPAS.com - Kreasi kain ikat tak hanya terbatas dengan material dari Indonesia saja. Untuk tren busana musim Purnama 2013 (Fall/Winter 2013), Ikat Indonesia by Didiet Maulana menghadirkan keindahan kain ikat dari India.

Kali ini Didiet bekerjasama dengan kedutaan besar India di Indonesia untuk mendesain busana dari kain ikat ganda India yang bertema Romansa Eksotika. "Untuk koleksi kali ini, saya terinspirasi dari kemewahan baju-baju India ala Bollywood yang sering dipakai oleh Shahrukh khan dan Aishwarya Rai," ungkap Didiet Maulana saat konferensi pers fashion show Romansa Eksotika di Hotel Four Seasons, Jakarta Selatan, Senin (23/9/2013) lalu.

Dalam persembahannya kali ini, Didiet menghadirkan 60 koleksi busana yang terbagi dalam tiga sekuen. Masing-masing sekuen ini menampilkan  20 koleksi baju dengan tema yang berbeda-beda. "Di sekuen pertama dan kedua, busananya akan lebih kasual dan sedikit formal. Sedangkan sekuen ketiga akan lebih mewah dan glamor," jelasnya.

Bagi Didiet, sekalipun sebagian besar materialnya menggunakan kain ikat dari India, namun ia tak membuat busana India. Ia justru membuat busana India dari persepsi Indonesia.

Dalam mewujudkannya, Didiet memadukan kain ikat India yang penuh motif dengan kain sutera polos dari Bali dan Makassar. Kemewahan Bollywood yang dihadirkannya lebih banyak didominasi dengan pallete warna gelap seperti hitam, merah marun, hijau tua, biru tua, dan emas.

Busana perempuannya banyak didominasi dengan  cutting one shoulder, sleveless, atasan crop, jaket, blazer, dan backless. Semua atasan ini dipadukan dengan rok panjang, celana panjang, dan juga celana pendek. Di sekuen ketiga yang menghadirkan gaun-gaun yang lebih mewah, ia menghadirkan mini dress dan gaun panjang. "Ada beberapa yang saya padukan dengan sari India," tambahnya.

Selain itu, Didiet banyak menampilkan teknik lipit (draperi) yang identik dengan India. Teknik lipit ini menghadirkan look yang lebih feminin, romantis dan memusatkan perhatian pada siluet tubuh perempuan yang indah.

Sedangkan untuk busana prianya, Didiet menghadirkan busana-busana yang didominasi jaket, celana panjang, kemeja, dan kurta (busana pria khas India) tanpa lengan.

Sayangnya, ada beberapa gaun yang terlihat kurang maksimal. Misalnya pada gaun panjang dengan rok draperi merah. Potongan gaunnya terlihat terlalu tinggi sehingga terlihat kurang nyaman dipakai. Selain itu, ada juga gaun mini tanpa lengan berwarna biru keunguan yang dipadukan dengan kain ikat dengan motif berwarna oranye. Desainnya sendiri sebenarnya cukup apik, sayangnya tambahan detail bunga oranye kecil yang cukup banyak di bagian bawahnya justru menutupi motif ikat yang indah.

"Kendala yang dihadapi untuk membuat baju-baju ini adalah waktu, karena saya harus menunggu semua kain didatangkan dari India, Bali dan Makassar.Persiapan secara keseluruhannya hanya dalam waktu tiga bulan," jelasnya.

Editor :

D. Syafrina Syaaf


http://female.kompas.com/read/xml/2013/09/24/1604087/Intepretasi.Kain.Ikat.India.Didiet.Maulana