Kalangan “orang dalam” di NASA, DoD (badan inteligensi militer), SETI  maupun CIA sudah memprediksikan, kalau 2/3 dari penduduk planet bumi  akan punah, ketika terjadi pergantian kutub, yang disebabkan kedatangan  Planet X. Sisa populasi yang bertahan hidup, terancam bahaya kelaparan  dan radiasi elemen, dalam jangka waktu 6 bulan setelah kejadian ini.
Semua operasi rahasia menyadari kenyataan  ini, dan sudah menyiapkan diri mereka. Konon, Vatikan juga mengetahui  hal tersebut. Namun sayangnya, masyarakat luas dibiarkan begitu saja  tanpa informasi, dibiarkan terlena dengan kehidupan sehari-hari, tanpa  punya kesempatan untuk menyiapkan diri menghadapi bencana ini.
Ada apa sebenarnya? Bocornya segelintir informasi dari kalangan “orang dalam” dan para  pengamat, membuat publik mulai tertarik akan hal ini. Kenapa bencana ini  begitu dirahasiakan dari masyarakat luas? Jika sampai membuat  kegemparan global, maka akan mempengaruhi pasar uang serta mengakibatkan  lumpuhnya perekonomian dunia.
 Seharusnya masyarakat luas diberikan kesempatan untuk mempersiapkan  diri. Mudah-mudahan, setelah membaca ini, kita bisa semakin waspada ya!
 Oke..saat ini, kalau kita jeli mengamati perkembangan bencana alam,  jumlah kejadian bencana alam semakin banyak. Ini diakibatkan koneksi  plasmatic elektromagnetis antar planet. Sudah pernah dengar dong, kalau  matahari KONON memiliki kembaran yang gelap (versi gelapnya matahari).  Nah, disitulah lokasi mengorbitnya Planet X. Tepat diantara matahari dan  kembarannya. 
 
 Catatan : kembaran matahari tidak terlihat dengan mata kita. Tapi, para ilmuwan sudah menemukannya. Dalam “Illustrated Science  & Invention Encyclopedia” volume ke 18, terbitan tahun 1987-1989,  sudah dicantumkan soal keberadaan kembaran matahari ini.
 Sekelompok ilmuwan Rusia mengadakan rangkaian pertemuan di tahun  2000, untuk mendiskusikan planet X. Hal ini menjadi sumber berita Reuter  dengan headline “Kejadian di tahun 2003” (diterbitkan Kantor Berita  Reuter, edisi 13 September 2000)
 Inti pertemuan tersebut adalah mengenai musibah kedatangan Planet X,  yang keberadaannya sudah di monitor dari observatori Rusia. Para ilmuwan  bertanya-tanya, jika ini terjadi, akankah Rusia masih tetap ada?
 Ilmuwan Andrei Shukshin menyatakan, dalam pertemuan ini juga dibahas  tentang pengurangan jumlah penduduk global secara besar-besaran, akibat  peristiwa ini.
 Yang pasti, Planet X memang ada dan mengorbit. Tapi, akankah bertabrakan dengan bumi? Ini yang masih dipelajari.
 Di Observatori St.Petersburg Rusia, pengamatan seputar Planet X  berlangsung intensif. Ilmuwan disana menamai planet ini dengan sebutan  “Raja Sun” atau “Bintang Yang Besar”.
 Tak banyak ilmuwan yang bersedia membagi informasi soal planet ini,  karena kekhawatiran akan menimbulkan kepanikan global. Dan banyak  pegawai NASA yang diam-diam membuat “home dome” yaitu rumah khusus,  dengan konstruksi khusus, yang bersifat tahan topan badai, tahan gempa  dan angin tornado. “Home dome” harus dibangun di area perbukitan, jauh  dari pantai.
 Planet X juga dikenal dengan nama Nibiru, atau disebut “Wormwood”,  merupakan benda angkasa luar yang paling sering disebut sejak jaman  kuno.
 Setelah mengorbit selama 3600 tahun, planet ke 10 ini akan datang lagi.
 Dampak kedatangan Planet X terhadap bumi, sudah dicatat nenek moyang  kita ribuan tahun lalu. Ilmu Geologi dan Arkeologi juga mencantumkannya. 
Simpang Siur Planet X Untuk mencegah kepanikan soal Planet X, banyak observatorium yang  kini “tiba-tiba” tertutup untuk umum. Petugas observatorium bahkan tak  mau mengarahkan teleskop ke konstalasi bintang Orion. Banyak alasan  dibuat, supaya orang tak mempercayai kenyataan ini. Kenyataan tentang  Planet X. Adler Planetarium & Astronomy Museum in Chicago maupun  Hayden Planetarium di Rose Center for Earth and Space, New York  seringkali tertutup untuk umum, dengan berbagai alasan. Juga di banyak  negara.
 Planet X memang sengaja dibuat seperti mitos konyol, omong kosong  yang membingungkan. Kenapa? Supaya tak terjadi kepanikan massal. Banyak  situs di internet yang mengabarkan informasi palsu seputar Planet X. 
Berikut, beberapa informasi yang KELIRU soal Planet X : 1. Planet X bisa jadi tak pernah ada, karena tak ada bukti kuat  tentang keberadaannya. Kalaupun ada, munculnya pasti hanya sekali dalam  sekian juta tahun. (Ini jenis informasi yang paling banyak kita jumpai)
2. Planet X memang ada, tapi tak akan muncul di era (jaman) kita.
3. (Tersebar di kalangan ilmuwan & observatorium) Planet X memang  ada, dan akan menghampiri bumi. Tenang saja, jangan panik, karena itu  hanya kejadian biasa. Tidak akan ada bencana. 
Fakta Planet X Massa Planet X begitu besar, dengan kutub magnetis yang memiliki  kadar plasma tinggi dan pancaran energi yang begitu dahsyat, PASTI  mengakibatkan kerusakan hebat pada planet yang dilewatinya.
 Biasanya beberapa tahun sebelum kedatangan planet X,gelombang  elektromagnetik Planet X mengakibatkan perubahan-perubahan besar pada  planet yang akan dilewatinya. Ini bisa dilihat pada perubahan iklim  dahsyat yang melanda Planet Bumi.
 Aktivitas gempa dan vulkanis mengalami perubahan 3 hingga 4 dekade  sebelum kedatangan Planet X. Sejak tahun 1996, perubahan cuaca di Bumi  mencatat rekor tertinggi. Berbagai bencana alam, mulai dari gempa,  aktivitas vulkanik dan perubahan elektromagnetis begitu tajam  peningkatannya, namun datanya selalu “diperhalus” untuk masyarakat luas. 
Pemanasan Global? Masuk akal, kalau perubahan cuaca dibilang sebagai akibat dari  pemanasan global. Tapi, apakah perubahan pada siklus matahari juga  akibat pemanasan global? Sama sekali tak ada kaitannya!
 99% tata surya kita terbuat dari konsentrasi plasma hingga ke level  atomic. Planet adalah plasma yang memiliki kepadatan tertentu.  Kembalinya Planet X ke system solar kita mengakibatkan perubahan  konsentrasi elektrikal pada energi plasma di SEMUA planet yang ada, di  tata surya kita.
 Menurut pandangan ilmuwan Rusia, perubahan aktivitas vulkanik dan  gempa meningkat sebanyak 400 sampai 500 persen sejak tahun 1975.
 Perubahan ini tidak hanya terjadi di bumi saja, tapi juga pada semua  planet. Setiap planet di tata surya kita mengalami peningkatan aktivitas  dan perubahan cuaca. Banyak fakta yang tidak diterbitkan oleh media.  Dr.Dmitriev menyatakan bahwa planet-planet lain juga mengalami  perubahan. Contohnya : atmosfir di Mars kini semakin tebal, begitu juga  di Bulan. Kini ada lapisan Natrium setebal 6000 kilometer yang  sebelumnya tak pernah ada.
 Lapisan atas atmosfir bumi juga mengalami perubahan kadar HO. Hal  yang samasekali tak ada hubungannya dengan pemanasan global, dampak CFC  ataupun akibat polusi. Bukan itu saja, medan magnetik planet-planet juga  mengalami perubahan. Beberapa planet bertambah terang. Venus contohnya,  terlihat semakin terang bercahaya. Jupiter bahkan memiliki radiasi  energi yang berbentuk seperti tabung yang terhubung dengan bulannya.
 Uranus dan Neptunus baru saja mengalami perubahan kutub. Saat pesawat  Voyager 2 melintasi Uranus dan Neptunus, perubahan kutub terjadi di  bagian Utara dan Selatan Planet.
 Rangkaian perubahan yang terjadi di tata surya kita, dapat dibagi dalam 3 kategori : 
- perubahan medan energi
 - perubahan pijar
 - perubahan atmosfir
 
Pada periode tahun 1963 hingga 1993, jumlah peristiwa bencana alam  meningkat 410 persen. Dan bencana-bencana terdahsyat terjadi 9 tahun  belakangan.
 Dr.Dmitriev menemukan bahwa medan magnetic matahari meningkat 230 persen sejak tahun 1901.
 Jadi, yang mengalami perubahan bukan hanya planet Bumi. Hanya sedikit  kalangan yang menyadari fakta ini. Di Akademi Sains Nasional Siberia,  Rusia, khususnya di Novosibirsk, berlangsung penelitian terhadap  matahari. Dan Dr.Dmitriev dengan takjub mengemukakan bahwa, matahari  bertambah terang 1000 persen dibanding sebelumnya, dan masih terus  bertambah terang.
Melihat Planet X Hanya teleskop terbesar (yang dijaga ketat) bisa digunakan untuk  melihat Planet X. Sejumlah observatorium kecil di dunia mencatat  keberhasilan melihat Planet X di awal tahun 2001.
 Dr.Harrington, rekan sejawat dari Ilmuwan dan arkeolog Zecharia  Sitchin, yang pertama meyakini keberadaan NIBIRU atau Planet X  berdasarkan catatan kuno orang Sumeria, meninggal mendadak akibat  kecelakaan. Diduga ini disebabkan keberanian Harrington mengekspos  penemuan planet ke 10 yang dikenal dengan nama Planet X ini, guna  melengkapi teori Sitchin. 

 Sejak peristiwa ini, para ilmuwan memilih tutup mulut dan tak mau  bicara banyak soal Planet X dan aktivitasnya. Saat Zecharia Sitchin  menerbitkan buku yang didasari tulisan terjemahan bangsa Sumeria Kuno,  Sitchin menyatakan ada 12 planet di tata surya kita. Saat buku  diterbitkan (tahun 1970an), Teori Sitchin ditertawakan. Tapi, saat satu  persatu temuan ilmuwan membuktikan bahwa Teori Sitchin benar, statement  Sitchin mulai diawasi ketat.
 Dalam bukunya, “The 12th Planet”, Sitchin menulis tentang legenda  “Komet Kiamat” atau “Nemesis” yang muncul secara periodic dan  menciptakan kehancuran.
Zaman Es Ingatkah pelajaran di Sekolah Menengah tentang Zaman es? Kisah ini  merupakan petunjuk bahwa Planet Bumi senantiasa mengalami perubahan  periodic. Dan yang dimaksud bukan hanya perubahan kutub saja. Ingat  fosil gajah mammoth beku yang ditemukan di Kutub? Saat diteliti, dalam  lambungnya masih ada tanaman tropis yang baru saja dimakan. Ini  membuktikan, mammoth tersebut membeku dalam sekejap! Istilah zaman es  bukan berarti perubahan yang bertahap, tapi instant.
 Ingat film “The Day After Tommorow”? Kira-kira secepat itulah pergerakan esnya! Dan ini terjadi setiap kali Planet X mendekat.
 Aku akan perdalam sedikit soal Zaman Es sebelum kita lanjut ke Planet X, karena…inilah yang akan terjadi nanti. 
Zaman Es Akan Terulang Lagi Teman-teman, baca tulisanku ini dengan seksama. Ambil segelas  minuman, dan baca dengan teliti…Ini SERIUS. Ini bukan bacaan sambil  lewat. Kita sedang menjelang zaman es, bukan pemanasan global. Sebab : 
- Kita bukanlah penyebab terjadinya Pemanasan Global. Dalam kadar  maksimal, hanya 3 % gas karbondioksida (CO2) yang dihasilkan umat  manusia. Jumlah CO2 dalam udara saat ini menyerap hampir semua radiasi  yang ada. Jadi, tak ada hubungan antara kaitan jumlah kadar CO2 dan  radiasi.
 - 17.000 orang imuwan menandatangani petisi yang menyatakan bahwa CO2  yang dihasilkan manusia bukanlah penyebab pemanasan global. Peningkatan  kadar CO2 sebanyak 30 % persen di atmosfir kita dalam 100 tahun terakhir  adalah akibat kenaikan suhu laut. Dan naiknya temperature laut  disebabkan meningkatnya gempa dan aktivitas vulkanik.
 - Selama ini kita belajar di sekolah bahwa Zaman Es hanya terjadi  sekali dalam sejarah. Tapi, nyatanya, Zaman es terjadi beberapa ratus  kali.
 - Matahari bersifat elektromagnetis. Inilah yang mengakibatkan  timbulnya bintik matahari, yang terus bertambah. Bumi juga bersifat  elektromagnetik. Pada waktu-waktu tertentu, kutub magnetic akan berubah.  Dan perubahan ini diakibatkan perubahan pada tata surya kita.
 - Di masa lalu, saat perubahan kutub terjadi, dibarengi juga dengan  aktivitas vulkanik, gempa, zaman es dan kepunahan. Terjadi secara  serentak. Perubahan ini terjadi dalam waktu yang sangat singkat.  Bayangkan, dalam satu malam, suhu bisa turun 20 derajat!
 - Zaman es berulang secara periodik setiap 11.500 tahun.
 - Satu inci hujan menghasilkan 10 inci salju. Di tahun 2007 ini,  Colorado tertutup salju setinggi 30 kaki dalam satu kali badai saja.  Baca kisahnya di www.iceagenow.com/Record_Lows_2007.htm
 - Saat ini, Kutub Artik memiliki suhu yang cukup dingin untuk  mengakibatkan Zaman Es. Yang dibutuhkan Cuma tambahan kelembaban sedikit  saja, untuk menghasilkan lebih banyak salju. Saat ini dengan  meningkatnya temperatur air laut akibat pergerakan vulkanik, kelembaban  semakin meningkat di Kutub Artik.
 - Untuk melihat daftar Glasir (glacier) yang mulai terbentuk saat ini, lihat situs www.iceagenow.com Data ini tidak dimuat oleh media massa. Besar kemungkinan, kita semua akan mengalami Zaman es.
 - Film “An Inconvenient Truth”-nya Al Gore menyesatkan banyak orang.  Informasi yang benar dalam film tersebut hanya soal semakin meningkatkan  temperature air laut akan memicu kemunculan Zaman Es dalam waktu  sekejap.
 
Kenapa Ini Sangat Penting? Meski kita nggak tinggal di kawasan yang akan tertutup lapisan es  setinggi ratusan atau ribuan kaki, kita tetap harus menyiapkan diri.
 Dalam bukunya “Not by Fire, but by Ice” karya arsitek bernama Robert  Felix, disebutkan tentang perubahan kutub dan berbagai bencana alam yang  akan menyertainya. Persediaan makanan di seluruh dunia akan habis  selama beberapa tahun. Pertanian tak mungkin dilakukan, karena kekacauan  iklim.
 Planet X ada di sistem kita. Tapi keberadaannya diragukan. Saat  ketemu, langsung ditutup2i. Soal matahari gelap (dark sun) yang  merupakan kembaran matahari kita, nanti akan kusinggung sedikit.  Keberadaan dark sun memang nggak banyak dibahas oleh para astronom.  Karena, kalau orang mulai fokus ke dark sun, dengan sendirinya akan nemu  Planet X. Karena Planet X mengorbit diantara matahari dan matahari  gelap. 
Analoginya : Kita melihat rumah & kebun di malam hari. Hanya bagian2 yang  diterangi lampu taman kan, yang kelihatan? Kalau berdiri depan pagar  rumah, apa tikus yang berada di pojok taman, tak diterangi lampu juga  keliatan? Pasti nggak. Yang kelihatan cuma yang diterangi lampu taman.  Seperti inilah kondisi tata surya kita, jika diamati dari bumi. Makanya  sekarang NASA juga memiliki teleskop Infra Merah. 
Sumeria dan Planet X Tulisan kuno bangsa Sumeria sejak 6000 tahun lalu mencantumkan Planet  Nibiru sebagai bagian dari system solar kita. Nibiru berarti “planet  yang bersilangan”. 
 
 Deskripsi Nibiru sama persis dengan Planet X (Planet Ke Sepuluh). Menurut catatan astronomi kuno yang dicocokkan dengan pengetahuan  modern : Planet X memiliki orbit eliptik seperti komet, dengan  perjalanan melampaui orbit Pluto. 
Kalkulasi Observatorium Dr. Thomas C. Van Flandern, astronom dan ilmuwan dari Oberservatorium  Naval Amerika mengatakan, perubahan kutub di Uranus dan Neptunus,  terjadi akibat sebuah planet. Bersama rekannya, Dr. Richard Harrington,  ia membuat kalkulasi tentang sebuah planet (urutan ke 10 di system tata  surya kita) dengan ukuran 2-3 kali lebih besar dari bumi, serta memiliki  tingkat orbit eliptikal yang tinggi.
 Penemuan ini melengkapi teori Sitchin, bahwa letak planet X dekat  dari Bumi. Pada tahun 1982, NASA mengeluarkan statement tentang  keberadaan Planet X. Namun sekarang, NASA menolak berkomentar sama  sekali. 
Jika Planet X Mendekat Setiap kali Planet X mendekat, berbagai perubahan drastic terjadi di  Bumi. Perubahan ini mengakibatkan kerusakan besar dan kepunahan. Sejarah  mengisahkan peristiwa-peristiwa ini. Monumen peninggalan peradaban  lampau menjadi saksi kejadian tersebut.
 Sebut saja, Legenda Atlantis, Lemuria, Indian Maya dan perabadan  lainnya, yang hanyut terbenam lautan atau punah sekejap, terjadi akibat  kedatangan Planet X. Sisa-sisa kebudayaan mereka bisa kita temui di  Florida, Jepang dan kawasan Mediterania.
 Semakin dekat Planet X dari bumi, semakin kuat daya magnetic dan  gravitasinya. Ini bisa kita rasakan setiap hari. Semakin dekat planet X  dengan kita, semakin cepat laju pergerakannya. Berbagai bencana dahsyat  yang susul menyusul terjadi di berbagai negara hanyalah awal kecil dari  apa sesungguhnya akan terjadi. 
Penghuni NIBIRU Tulisan kuno bangsa Sumeria mencatat beberapa hal menarik yang juga  diyakini banyak kepercayaan, yaitu : penciptaan, adanya Taman  Eden/Firdaus dan banjir besar yang menutupi seluruh permukaan bumi  (Mirip kisah Nabi Nuh).
 Tapi, bangsa Sumeria juga mencatat tentang kedatangan Bangsa Anunnaki  dari Planet Nibiru, yang menciptakan “manusia” dengan cara mengambil  DNA mereka & mencampurkannya dengan DNA mahluk bumi (saat itu adalah  manusia gua/Neanderthal).
 Dalam bahasa Sumeria, Anunnaki berarti “mereka yang ke bumi, turun dari langit”.
 Anunnaki digambarkan sebagai bangsa yang modern, dan telah  menciptakan berbagai monument penting di Bumi, Bulan dan Mars, serta  planet-planet padat lain dalam galaksi kita. 
Kenapa Anunnaki menciptakan manusia? Untuk dijadikan budak/pembantu mereka, yang membantu dalam aktivitas  pertambangan berbagai mineral, salah satunya yaitu emas. Hingga hari  ini, emas merupakan logam mulia dengan nilai tinggi. Fakta ini juga  tercantum dalam tulisan kuno bangsa Sumeria.
 Perlu diingat, siklus mendekatnya Nibiru menurut catatan Sumeria adalah setiap 3600 tahun sekali. 
Yang menarik, beberapa fakta soal ini : - Lokasi “Taman Eden” dalam kisah Adam & Hawa disinyalir berada di kawasan Mesopotamia (kini Irak).
 - Saat ke Bumi, Anunnaki mendarat di Mesopotamia (kini Irak).
 - KONON, serbuan Amerika ke Irak sebetulnya adalah untuk menemukan  lokasi Gerbang Bintang (STAR GATE) milik para Anunnaki yang diyakini  berada di Mesopotamia (kini IRAK). STAR GATE ini merupakan semacam  portal milik Anunnaki untuk datang dan melihat peradaban kita.
 
Karena memiliki teknologi canggih, dan menciptakan manusia, maka  Anunnaki diposisikan sebagai dewa oleh orang Sumeria. Setelah beberapa  saat hidup di Planet Bumi, Anunnaki pun pergi, dan berjanji KELAK akan  kembali.
 Kemanakah mereka? Mengeksplorasi kehidupan lain? Menciptakan peradaban baru? 2012, Apa yang Akan terjadi?
 Apakah Planet X akan melewati bumi dan kembali membawa kita masuk Zaman Es?
 Atau, para Anunnaki akan kembali? Berbagai keyakinan tentang  adanya“MESSIAH” jika diurut kebelakang, berkaitan dengan janji Anunnaki  bahwa mereka kelak akan kembali.
 Kalaupun kembali, maka kembali sebagai apa? Sebagai teman atau musuh?
 Apakah mereka masih menganggap kita sebagai budaknya?
 Mungkinkah akan terjadi perang antara kita, warga Bumi dengan Anunnaki?
 Presiden Amerika Ronald Reagan pernah menyinggung soal ancaman dari  luar angkasa dalam salah satu pidatonya. Reagan juga mengusulkan  dibentuknya system persenjataan berbasis luar angkasa (STAR WARS).  Mungkinkah saat itu sudah ada kontak dengan mahluk luar angkasa?
 Dan, bukan hanya para Anunnaki saja yang ada di luar angkasa.  Berbagai bangsa alien yang berperadaban tinggi juga diyakini berdiam di  galaksi kita.Tapi, karena kita ngomongin Planet X (Nibiru), maka focus  kita adalah Anunnaki. 
Fisik Anunnaki Bandingkan manusia gua (Neanderthal) dengan manusia modern. Di mana bedanya secara fisik? 

Illustrasi Fisik Anunnaki
Banyak sekali. Manusia modern (kita) memiliki fisik yang lebih  estetik (indah) dan halus dibandingkan manusia gua. Dan itu hasil  perpaduan DNA Anunnaki dengan kita.
 Bangsa Anunnaki sendiri memiliki ciri-ciri fisik : 
- Tinggi rata-rata 7-8 kaki (3 meter)
 - Kulit putih
 - Rambut pirang atau merah, mata biru
 
Makanya kulit putih sejak jaman dulu identik dengan “kasta lebih  tinggi” atau “dianggap lebih estetik”, karena masih menganut standar  patokan Anunnaki.
 Bangsa Kaukasia (kulit putih-pirang-mata biru) memiliki paling banyak  ciri-ciri fisik Anunnaki. Ini bisa dilihat dari golongan darah mereka,  yaitu Rhesus negative.
 Kapan-kapan kubahas ya soal golongan darah! Menarik banget! Karena  rhesus negative, bukan berasal dari DNA kita. Tapi, dari Anunnaki  (alien).
 Makanya Amerika menyerbu Irak dengan dalih, mencari senjata nuklir.  Karena sisa radioaktifnya terdeteksi. Kenapa waktu AS menyerbu Irak,  juga menjarah museum, dan artifak2 kuno dari jaman Sumeria juga diambil?  Mencari apa? “Kunci” untuk menemukan Stargate (Gerbang Bintang), portal  milik bangsa Anunnaki-kah? Makanya sampai habis-habisan.
 Ada 270 ribu lebih artifak kuno dari Museum Nasional Bahgdad, Irak  yang dijarah tentara Bush. Cuma sedikit yang dikembalikan, sisanya  hilang..nggak berbekas. Ada apa dibalik ini? Apa yang dicari?? Pasti  sesuatu yang URGENT banget. 
Beberapa fakta menarik yang kutemukan : - Mungkinkah sebuah bintang punya kekuatan luar biasa? Mungkin! Karena  ada satu bintang “kerdil” (dwarf star, sebutannya) yaitu SIRIUS (atau  dog star) yang memiliki tingkat kepadatan yang sangat solid, melebihi  matahari. Padahal ukurannya jauh lebih kecil, namun untuk kepadatan  massa, Sirius paling berat. Jika bintang ini masuk orbit, atau  bertabrakan..maka efeknya lumayan fatal.
 - Kalau dikaji tulisan-tulisan kuno tentang astronomi kita, maka..Bumi  pada awalnya menempati posisi lebih dekat dengan matahari. Hari-hari di  bumi lebih singkat, lebih panas, dan penduduknya berkulit gelap karena  melanin yang tinggi (makanya penelitian tentang manusia pertama, atau  Adam, menemukan bahwa Adam ini seorang negroid, kulit hitam). Saat itu,  planet yang lebih kondusif dari sisi iklim, jarak dengan matahari dan  atmosfir adalah Mars. Namun karena ada tubrukan, maka Jupiter masuk  orbit. Jadi jarak bumi menjauh dari matahari. Ini berpengaruh pada  banyak hal, seperti warna kulit penduduk, lama hari, dll.
 
Tabrakan itulah yang menyebabkan “The Great Deluge” atau Banjir besar yang ada di kisah Nabi Nuh. 

Illustrasi The Great Deluge
sumber: misteridunia.wordpress.com