Seni Perhiasan Masyarakat Aceh - Sebagaimana diketahui bahwa perhiasan sehari-hari dalam masyarakat lebih banyak terdapat pada kaum wanita daripada kaum laki-laki.
Hal demikian sudah menjadi kondrat kaum wanita suka akan perhiasan-perhiasan dan keindahan-keindahan. Perhiasan wanita ini pada umumnya terdiri dari emas, seperti anting-anting, cincing, subang (cucuk teling), cemara (cucuk rambut), gelang, kalung leher, peniti baju, dan sebagainya.
Bagi masyarakat Aceh menyimpan emas adalah suatu pekerjaan yang sangat digemari dan diutamakan, baik dia berada maupun tidak, sehingga untuk menyimpan atau menabung uang disimpan dalam bentuk emas.
Bagi orang yang berada memakai emas sehari-hari merupakan hal biasa, sedang bagi mereka yang kurang mampu, mereka tidak memakai emas sebagai perhiasan sehari-hari, tetapi mereka memakai perhiasan emas pada waktu-waktu tertentu secara sederhana, bilamana ada upacara-upacara perkawinan maupun bila mereka bepergian.
Perhiasan kaum laki-laki sehari-hari tidak berlebih-lebihan. Hanya terdiri dari rencong disisipkan dipinggang, jam tangan atau jam saku. Melihat perhiasan sehari-hari, yang digunakan oleh masyarakat Aceh baik pria atau wanita, tidak ada perbedaan-perbedaan yang menyolok dengan masyarakat-masyarakat daerah lain di Indonesia. (sumber)