Wednesday, February 2, 2011

Beranda » Demonstrasi Hari Sabtu, Kekuatan Legitimasi Presiden Mursi Terhadap Rakyatnya

Demonstrasi Hari Sabtu, Kekuatan Legitimasi Presiden Mursi Terhadap Rakyatnya

Tidak ada kesulitan dan kejutan bagi para pendukung Presiden Mesir, Mohamed Mursi untuk memobilisasi demonstrasi guna mendukung “legitimasi dan hukum” atas Deklarasi Konstitusi Presiden Mursi. Tetapi ini sangat mengejutkan bagi pihak oposisi dari para penentang Presiden Mursi ketika jumlah yang mereka kira hanya sepertiga melebihi kekuatan anti Presiden Mursi tetapi malah melebihi semua harapan para pengamat.
Semua jalan dipenuhi dengan demonstran Mesir, ini bisa jadi sebuah kebangkitan baru setelah Revolusi 2011. Karena dengan jumlah yang besar itu tentu saja otomatis menguatkan legitimasi Presiden Mursi. Jumlah yang ditaksir beberapa orang mengatakan melebihi 1 juta, ada yang menyatakan 2 juta lebih juga ada yang menyatakan 3 juta dan ada yang menyatakan 6 juta lebih. Tetapi ini setidaknya telah membuat kubu sekuler dan liberal mengetahui bahwa demonstrasi anti Presiden Mursi di Tahrir Square tidak mempunyai kekuatan jumlah yang datang disana dari demonstran pro Presiden Mursi.

Berbagai sumber menyatakan bahwa demonstrasi pada hari Sabtu (1/12), merupakan demonstrasi terbesar sepanjang sejarah Mesir. Bahkan melebihi dari demonstran pada saat penggulingan mantan Presiden Hosni Mubarak.

Tidak sedikit wartawan yang awalnya berada di Tahrir Square hanya melihat wajah demonstran itu-itu saja akhirnya beralih ke Universitas Kairo. Beberapa jurnalis dalam negeri Mesir dan Luar Negeri banyak yang terkaget dengan jumlah massa demonstran yang jauh sekali melebihi demonstran di Tahrir Square.

Jumlah demonstran di Tahrir Square tidak lebih dari memadati lapangan tersebut, dan tidak sampai melebihi di badan jalan. Massa terpusat pada satu podium di tengah lapangan. Dan kita masih bisa melihat tempat-tempat yang longgar.

Berbeda dengan demonstrasi yang diadakan oleh Ikhwanul Muslimin, para jurnalis sampai tak mampu menjangkau berapa kilometer panjang dari kerumunan yang berdesak-desakan tersebut. Universitas Kairo tidak mampu memuat jutaan massa demonstran yang sudah digambarkan seperti “overload”. Bahkan kamera dan alat shooting (handycam) para wartawan media serta televisi tidak mampu menjangkau sudut paling jauh, hingga kamera dan alat shooting yang paling canggih sekalipun belum mampu menjangkaunya. Setiap sudut pada titik-titik jalan terasa penuh orang berdesak-desakan dan mereka dengan semangat meneriakkan dukungannya kepada Presiden Mursi.

Beberapa orang berkata yang ditujukan kepada demonstran anti Presiden Mursi yang berada di Tahrir Square dengan mengatakan “Tanah yang mereka tempati bukan milik mereka sendiri,” ada juga yang mengatakan “Mereka yang berada di Tahrir Square hanyalah kumpulan para pemberontak, bukan para revolusioner. Para pemberontak tidak layak berada di Tahrir Square.”

Para demonstran Anti Presiden Mursi yang berada di Tahrir Square memang telah bertahan sampai 1 minggu dengan mendirikan beberapa tenda-tenda. Mereka tidak akan keluar dari Tahrir Square jika tuntutan penghapusan Deklarasi Konstitusi dilakukan.

Para demonstran pro Presiden Mursi juga mengutuk media sekuler dan liberal yang telah membesar-besarkan massa anti Presiden Mursi, yang ternyata tak lain hanya massa bayaran dari kaum liberal dan sekuler.

Massa pro Presiden Mursi melafalkan Al Quran Surat Al Munaafiquun ayat ke 1, “Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: ’Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah.’ Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.”

Ayat tersebut ditujukan kepada beberapa media yang tidak benar dalam memberitakan kondisi di Mesir.

Suaranews