Monday, January 12, 2009

Beranda » Resiko Tindik Hidung dan Mulut

Resiko Tindik Hidung dan Mulut

Resiko Tindik Hidung dan Mulut - Kini semakin banyak ABG dan mereka yang berjiwa muda, menindik hidung, alis, lidah, bibir, dll. Memang tampak gaya,. Tapi apa dampaknya bagi kesehatan?

Dulu, cuma selebriti yang berani bertingkah macam-macam dan berdandan eksentrik seperti itu. Tapi kini, globalisasi dan era kebebasan, nampaknya telah merasuk pada jiwa kawula muda, terutama yang tinggal di ibukota, hingga mereka pun tak ragu untuk berdandan nyentrik. Tindik menindik, kini bukan lagi cara untuk membedakan gender pria dan wanita, tapi sudah menjadi upaya menambah 'keren' penampilan dan mempertegas jati diri mereka.

Sayang, nampaknya kepedulian mereka terhadap estetis, kurang dibarengi dengan kesadaran akan dampaknya secara medis pada kesehatan. Padahal, bukan rahasia lagi, acara tindik menindik itu bisa berakibat buruk bagi kesehatan. Seperti kasus resesi (penyusutan) jaringan gusi sekitar bibir, yang menimpa wanita berusia 26 tahun di AS, karena tertarik melakukan tindik di sekitar mulut untuk menambah 'keren' penampilan.

'Dia mengalami penyusutan jaringan gusi', ujar Dr. Michael McGuier, Presiden American Academy of Periodontology. Itu baru dampak awal. Bila dibiarkan, 'Hal itu bisa menyebabkan resistensi akar gigi, hingga gusi dan akar gigi cepat membusuk dan hancur'. Bisa dipastikan, orang itu akan lebih mudah mengalami penyakit peiodontal. Itu adalah akibat bagi mereka yang coba-coba melakukan tindik di sekitar mulut.

Lantas bagaimana resiko menindik di bagian tubuh lain, selain telinga?Menurut para ahli, mereka terancam mengalami cedera saraf, reaksi sensitivitas atau alergi yang timbul akibat logam yang digunakan, hingga obstruksi saluran pernapasan. Yang ditakutkan adalah terjadinya bacteriemia. Memang, risikonya tergantung pada daya tahan tubuh masing-masing dan sterilitas alat yang digunakan.

Melihat kenyataan itu, Dr. Bryan S. Michalowitz dari University of Minnesota School of Dentistry menyarankan agar kita tak ikut-ikutan mengikuti tren tindik menindik itu. Tapi bagi yang sudah terlanjur melakukannya, Michalowitz memberikan tips ringan seperti berikut yaitu lepas anting-anting saat makan (bila dipasang di mulut/lidah) atau selama tidur, lepas dan jangan dikenakan lagi jika ada tanda-tanda inflamasi seperti bengkak, atau nyeri. (sumber)