Sunday, January 11, 2009

Beranda » Harapan Bagi Anak Cedera Otak

Harapan Bagi Anak Cedera Otak

Harapan Bagi Anak Cedera Otak - Sejak 40 tahun lalu, Glenn Doman membawa harapan bagi orangtua yang memiliki anak yang mengalami cedera otak. Ketika pionir dalam perawatan anak yang cedera otak ini meluncurkan bukunya "What To Do About Your Brain-Injured Child" dan berhasil mengubah kehidupan puluhan ribu anak dari 100 negara.

"Anak cedera otak biasanya disebabkan adanya masalah yang terjadi di dalam otak yang dapat berasal dari trauma kepala, radang, pendarahan otak, kelainan otak karena adanya kelainan kromoson seperti pada down syndrome serta penyakit yang merusak otak secara progresif. Cedera otak ini bisa terjadi pada saat pembuahan, kelahiran dan setelah lahir serta setelah besar." kata Douglas Doman (anak dari Glen Doman) dalam konferensi pers yang berlangsung di Hotel Shangrila, Jumat (4/5/2008).

Cedera otak dapat muncul dalam bentuk Mentally Retarded, Mentally Deficient, Cerebralpalsied, Epileptic, Autistic, Hyperactive, Attention Deficit Disordered, Developmentally Delayed atau Dow's Child. Menurut Douglas Doman, itu semua hanya simptom (gejala) dari cedera otak. Sehingga penanganannya pun harus pada sumbernya, bukan penanganan pada simptomnya.

"Karena cedera otak ini, indera mereka bermasalah, baik inner sense atau panca indera ataupun outer sense seperti vestibular, pro-prioception dan tactile. Akibatnya masalah tersebut mempengaruhi kemampuan otak untuk menyerap informasi atau sensorik atau kemampuan otak untuk merespons informasi atau motorik" tambahnya.

Gangguan inilah yang mendatangkan berbagai masalah yang menyiksa hidup mereka setiap detik. Mereka merasa tidak nyaman dengan tubuhnya sendiri, bahkan ada yang membenci badannya sehingga kerap melukai badan mereka sendiri. Derita mereka sering jauh lebih berat daripada derita orangtua mereka sendiri. Mereka terperangkap pada badan yang penuh masalah dan kendala.

Orangtua perlu menyadari seorang bayi seharusnya perlu melalui tahap-tahap perkembangan sebagai berikut :
1. Bayi lahir menggerakkan tubuh tanpa pindah tempat
2. Belajar merayap dengan perut di lantai
3. Merangkak dengan tangan dan tungkai.
4. Bangkit dan berjalan
5. Mempercepat jalan atau berlari

Urutan tahap perkembangan yang hilang atau terlewat dapat menyebabkan terjadinya masalah cedera otak ini. Empat tingkat perkembangan otak yang esensial dan penting ini berperan dalam terbentuknya area dalam otak untuk fungsi saraf tertentu.

Pada metode klasik, untuk anak cedera otak ini dilakukan re-edukasi otot dan melakukan terapi motorik, padahal otot tidak dididik. Sedangkan pada metode Glenn Doman yang perlu dilatih adalah otak yang cedera dengan melatih bagian korteks otak yang berfungsi untuk berjalan tegak, membedakan objek dengan meraba, memahami bahasa verbal, berbicara, membaca dan menjepit dengan ibu jari dan telunjuk atau menulis. Caranya dengan melatih gerakan menyilang dan gerakan homolateral.

Terapi ini kelak berguna untuk melatih 6 kompetensi yang harus dimilikinya yaitu kompetensi visual atau membaca, kompetensi auditors atau memahami bahasa, kompetensi perabaan atau identifikasi dengan perabaan, kompetensi gerakan atau berjalan, kompetensi berbahasa atau berbicara dan kompetensi manual atau menulis.

Tujuannya menyambungkan sel-sel otak yang akan memperbaiki kognisi atau pikiran anak-anak. Karena biasanya kerusakan tidak terjadi secara keseluruhan, tetapi hanya pada bagian-bagian tertentu. Jadi, masih ada harapan untuk perbaikan.

Metode Glenn Doman dirancang untuk menciptakan kanal-kanal baru pada bagian otak yang belum terpakai. Karena sebagian besar manusia menggunakan potensi otak hanya dua sampai tiga persen dan selebihnya tidak terpakai. Glenn Doman merancang serangkaian gerakan dasar yang seharusnya dilewati oleh selurug manusia sejak kelahirannya guna menstimulasi otak.

Metode ini melakukan semacam reformatting pada otak anak-anak, mendayagunakan bagian otak yang sehat dengan membuka kanal baru di otak sehingga kita bisa mem-bypass bagian otak yang rusak.

Serangkaian gerak dasar yang harus dilakukan merayap dan merangkak untuk melancarkan aliran darah ke kaki dan tangan yang sering bertemperatur lebih rendah daripada suhu di tubuh.

Gerakan ini juga untuk mempererat sambungan central nervous system dan peripheral nervous system yang kadang penghubungnya longgar (too lose) atau terlalu keras (too tight) sehingga kelenturan geraknya berkurang.

Meskipun demikian, keberhasilan program terapi yang dilakukan orangtua pada anak tergantung pada frekuensi, intensitas dan durasinya. Setiap anak perlu diberikan program individual sesuai dengan fungsi otaknya yang terganggu. (sumber)