Sunday, January 11, 2009

Beranda » Atasi Menopause dengan Kedelai Hitam

Atasi Menopause dengan Kedelai Hitam

Atasi Menopause dengan Kedelai Hitam - Kedelai hitam (Glycine soja) adalah salah satu jenis tanaman polong-polongan. Merupakan tanaman asli Asia tropis di Asia Tenggara dan banyak digunakan sebagai bahan dasar makanan. Di Indonesia Kedelai hitam banyak digunakan sebagai bahan baku kecap.

Kedelai hitam mempunyai kandungan protein yang bervariasi antara 37-41 persen, serta kandungan lemak 11-21 persen. Kandungan asam mino glutamate pada kedelai hitam sedikit lebih tinggi daripada kedelai kuning, karena itu rasa kedelai hitam lebih gurih dibandingkan kedelai kuning.

Cara Mengatasi Menopause

Berdasarkan penelitian yang disampaikan Prof Dr Ir Mary Astuti MS, kedelai hitam mampu mengurangi gejala-gejala menopause pada wanita. Karena struktur kedelai mirip dengan struktur hormon estrogen. Salah satu senyawa yang menyerupai estrogen yang terdapat di dalam tanaman adalah isoflavon.

Sehingga, keluhan yang biasa dialami wanita yang telah memasuki masa menopause seperti badan terasa panas (hot flashes), keringat banyak, berdebar-debar, nyeri otot dapat diatasi dengan mengkonsumsi kedelai hitam. Di samping itu, juga dapat menghambat penuaan dini pada wanita.

Selain itu, kedelai hitam saat ini sedang menjadi incaran para peneliti gizi dan kesehatan. Karena kulit kedelai hitam yang mengandung Antosianin merupakan antioksidan yang mampu mencegah proses oksidasi secara dini dan menimbulkan suatu penyakit degenerative.

Antosianin dari kulit kedelai mampu menghambat oksidasi LDL cholesterol, yang menjadi awal terbentuknya plaque dalam pembuluh darah yang akan memicu berkembangnya penyakit tekanan darah tinggi dan jantung koroner.

Alangkah sayangnya jika selama ini masyarakat hanya mendengar manfaat antisianin di dalam buah blueberry. Padahal kenyataannya, kandungan antisianin di dalam kedelai hitam lebih besar dibandingkan blueberry.

Kedelai yang dibuat tempe mempunyai kandungan genestein, suatu antioksidan flavonoid paling tinggi dibandingkan dengan produk olahan lainnya seperti tahu. Antioksidan flavonoid berfungsi sebagai anti tumor atau anti kanker. (sumber)